Postingan saya kali ini ingin sedikit memaparkan prinsip kerja dari ESR meter dan bagaimana cara membuatnya, karena saya sudah cek di pasaran untuk ESR meter dengan harga yang sekapasitas pabrikan sangat mahal sekali, kalau untuk teknisi cabutan atau sekelas mahasiswa mungkin dirasa harus merogoh kocek yang lebih dalam hehehe..., mungkin bisa di cek sendiri contohnya seperti di forum jual beli KASKUS dan TOKO BAGUS harganya berkisar Rp. 350.000 sampai Rp. 500.000
Nah disini saya akan sedikit menjelaskan apakah pentingnya ESR meter, apa sih ESR meter, dan bagaimana sih cara pembuatannya.
dalam postingan saya kali ini saya mengambil referensi dari blog-nya bang ekohasan dan situs luar di www.members.shaw.ca yang membahas tentang bagaimana membuat ESR meter. Tapi sebelumnya mohon maaf saya membuat ini bukan plagiat tapi ada sedikit yang saya rubah dari beberapa referensi di atas dari hasil eksperimen yang saya lakukan karena pertama saya membuat ESR tidak serta-merta langsung berhasil, ada beberapa komponen yang saya rubah sesuai versi saya.
Oke langsung saja saya akan jelaskan sedikit mengenai ESR meter.
ESR meter adalah semacam ohm-meter yang dapat digunakan untuk mengukur besarnya “resistansi” dari elco. Perbedaannya ohm-meter menggunakan arus DC untuk menggerakkan meter, sedangkan ESR meter menggunakan AC. Idealnya elco memiliki nilai nol pada ESR meter, namun jika lebih dari nol atau penyimpangannya jauh dari nol maka dapat dikatakan sebuah elco sudah buruk, buruknya sebuah elco dapat diklasifikasikan misalnya buruknya sebuah elco diakibatkan oleh umur dari prnggunaan elco sendiri sehingga cairan elektrolit yang terdapat di dalam elco tersebut menjadi kering atau dapat juga sebuah elco akibat termakan umur akan berubah konstruksi pada bagian dalamnya sehingga elco dapat dikatakan sudah tidak baik lagi. Pada sirkuit yang bekerja di frekuensi tinggi, elco seharusnya mempunyai resistansi nol terhadap sinyal frekuensi tinggi. Jika nilai ESR elco berubah menjadi besar maka resistansi elco tidak lagi nol, dan jika nilainya resistansi elco berubah cukup besar maka dapat membuat cara kerja sirkuit menjadi kacau.
Jadi menurut saya akan sangat sayang sekali jika seorang teknisi elektronika tidak memiliki ESR meter, fungsinya akan sangat besar sekali, misalnya untuk reparasi TV atau monitor komputer yang di dalamnya terdapat beberapa elco yang mungkin saja kerusakan terjadi karena elco yang sudah kering dan lain sebagainya, dan elco sangat berpengaruh sekali pada rangkaian audio jika rusak akan sangat mempengaruhi kualitas suara yang keluar dari rangkaian audio tersebut. Waktu dulu saat saya masih pertama kali bergelut di bidang elektronika saya mencoba untuk mereparasi TV dan saat itu saya mentok karena semua komponen saya cek semua baik dan elco pun saya coba ukur menggunakan multimeter tidak terlihat kerusakan yang signifikan, saya bertanya kepada paman saya yang sudah lama berkecimpung di bidang elektronika dan reparasi, beliau mengatakan coba cek elco-nya kalau ada yang rusak langsung ganti saja, tapi saya bingung sepengetahuan saya dengan pengukuran menggunakan multimeter tidak ada yang rusak, akhirnya saya mencoba mengganti semua elco yang ada di dalam satu blok pada rangkaian TV yang saya perbaiki, setelah saya ganti akhirnya TV bisa nyala kembali, hanya saja saya berfikir kalau jalan keluarnya seperti itu akan sangat membuang uang, elco yang seharusnya tidak perlu diganti jadi harus diganti hmmm....
Untuk memmbuat ESR meter itu sendiri bisa dicari di situs luar ada banyak yang menjelaskan cara pembuatan ESR meter, misalnya di :
1. www.qsl.net
2. www.members.shaw.ca
namun dari beberapa refensi yang saya dapat saya lebih tertarik dengan situs yang ke-dua, karena setelah saya coba rangkaian hampir berjalan dengan baik setelah sebelumnya saya modifikasi.
berikut skematik rangkaian dari ESR meter yang saya jadikan acuan pada ESR meter yang saya buat, sirkuit dibawah memiliki frekuensi kerja berkisar 150kHz:
Klik gambar untuk memperbesar ukuran gambar !
Berikut adalah gambar setelah saya modifikasi :
Klik gambar untuk memperbesar ukuran gambar !
Berikut adalah ESR meter yang telah saya buat dan berhasil :
Klik gambar untuk memperbesar ukuran gambar !
Maaf, gambar saya upload dengan kamera HP jadi agak buruk ...
Oh ya hampir saya lupa, untuk meter ukurnya sendiri dapat menggunakan VU meter, kalo yang belum tau VU meter dan seperti apa bentuknya silahkan tanya aja sama mbah google hehehe, usaha dong jangan disuapin terus wkwkwkwkwk
untuk kalibrasinya cukup short saja TP1 dan TP2 kemudian putar potensio sampai jarum menunjuk ke angka nol...
oke mungkin cukup sekian posting dari saya, kalo ada kekurangan mohon masukannya saja, saya senang dengan kritikan dan saran yang membangun :)
Kalo ada yang kurang jelas email saya aja ya... :D
Nah disini saya akan sedikit menjelaskan apakah pentingnya ESR meter, apa sih ESR meter, dan bagaimana sih cara pembuatannya.
dalam postingan saya kali ini saya mengambil referensi dari blog-nya bang ekohasan dan situs luar di www.members.shaw.ca yang membahas tentang bagaimana membuat ESR meter. Tapi sebelumnya mohon maaf saya membuat ini bukan plagiat tapi ada sedikit yang saya rubah dari beberapa referensi di atas dari hasil eksperimen yang saya lakukan karena pertama saya membuat ESR tidak serta-merta langsung berhasil, ada beberapa komponen yang saya rubah sesuai versi saya.
Oke langsung saja saya akan jelaskan sedikit mengenai ESR meter.
ESR meter adalah semacam ohm-meter yang dapat digunakan untuk mengukur besarnya “resistansi” dari elco. Perbedaannya ohm-meter menggunakan arus DC untuk menggerakkan meter, sedangkan ESR meter menggunakan AC. Idealnya elco memiliki nilai nol pada ESR meter, namun jika lebih dari nol atau penyimpangannya jauh dari nol maka dapat dikatakan sebuah elco sudah buruk, buruknya sebuah elco dapat diklasifikasikan misalnya buruknya sebuah elco diakibatkan oleh umur dari prnggunaan elco sendiri sehingga cairan elektrolit yang terdapat di dalam elco tersebut menjadi kering atau dapat juga sebuah elco akibat termakan umur akan berubah konstruksi pada bagian dalamnya sehingga elco dapat dikatakan sudah tidak baik lagi. Pada sirkuit yang bekerja di frekuensi tinggi, elco seharusnya mempunyai resistansi nol terhadap sinyal frekuensi tinggi. Jika nilai ESR elco berubah menjadi besar maka resistansi elco tidak lagi nol, dan jika nilainya resistansi elco berubah cukup besar maka dapat membuat cara kerja sirkuit menjadi kacau.
Jadi menurut saya akan sangat sayang sekali jika seorang teknisi elektronika tidak memiliki ESR meter, fungsinya akan sangat besar sekali, misalnya untuk reparasi TV atau monitor komputer yang di dalamnya terdapat beberapa elco yang mungkin saja kerusakan terjadi karena elco yang sudah kering dan lain sebagainya, dan elco sangat berpengaruh sekali pada rangkaian audio jika rusak akan sangat mempengaruhi kualitas suara yang keluar dari rangkaian audio tersebut. Waktu dulu saat saya masih pertama kali bergelut di bidang elektronika saya mencoba untuk mereparasi TV dan saat itu saya mentok karena semua komponen saya cek semua baik dan elco pun saya coba ukur menggunakan multimeter tidak terlihat kerusakan yang signifikan, saya bertanya kepada paman saya yang sudah lama berkecimpung di bidang elektronika dan reparasi, beliau mengatakan coba cek elco-nya kalau ada yang rusak langsung ganti saja, tapi saya bingung sepengetahuan saya dengan pengukuran menggunakan multimeter tidak ada yang rusak, akhirnya saya mencoba mengganti semua elco yang ada di dalam satu blok pada rangkaian TV yang saya perbaiki, setelah saya ganti akhirnya TV bisa nyala kembali, hanya saja saya berfikir kalau jalan keluarnya seperti itu akan sangat membuang uang, elco yang seharusnya tidak perlu diganti jadi harus diganti hmmm....
Untuk memmbuat ESR meter itu sendiri bisa dicari di situs luar ada banyak yang menjelaskan cara pembuatan ESR meter, misalnya di :
1. www.qsl.net
2. www.members.shaw.ca
namun dari beberapa refensi yang saya dapat saya lebih tertarik dengan situs yang ke-dua, karena setelah saya coba rangkaian hampir berjalan dengan baik setelah sebelumnya saya modifikasi.
berikut skematik rangkaian dari ESR meter yang saya jadikan acuan pada ESR meter yang saya buat, sirkuit dibawah memiliki frekuensi kerja berkisar 150kHz:
Klik gambar untuk memperbesar ukuran gambar !
Berikut adalah gambar setelah saya modifikasi :
Klik gambar untuk memperbesar ukuran gambar !
Berikut adalah ESR meter yang telah saya buat dan berhasil :
Klik gambar untuk memperbesar ukuran gambar !
Maaf, gambar saya upload dengan kamera HP jadi agak buruk ...
Oh ya hampir saya lupa, untuk meter ukurnya sendiri dapat menggunakan VU meter, kalo yang belum tau VU meter dan seperti apa bentuknya silahkan tanya aja sama mbah google hehehe, usaha dong jangan disuapin terus wkwkwkwkwk
untuk kalibrasinya cukup short saja TP1 dan TP2 kemudian putar potensio sampai jarum menunjuk ke angka nol...
oke mungkin cukup sekian posting dari saya, kalo ada kekurangan mohon masukannya saja, saya senang dengan kritikan dan saran yang membangun :)
Kalo ada yang kurang jelas email saya aja ya... :D
selamat yo kang...aku kok blm berhasil ya, IC nya aku pakai model biasa seri LS, kapasitor pakai keramic?
ReplyDeletemasa sih kang...?, semangat kang dikulik lagi, jangan nyerah, kemarin itu aku juga waktu bikin ya bolak-balik terus nyari nilai komponen yang pas, bongkar lagi terus solder lagi, sampe akhirnya R12 diganti dengan nilai 20 Ohm dan berhasil, IC yang aku gunain ya sama pake yang seri LS juga kang soalnya yang banyak dipasaran ya cuma seri LS ini, kalo kapasitor gak harus keramik kok soalnya kemarin juga aku nyoba pake yang mylar bisa.
ReplyDeletesukses ya kang :D
ok trim nanti saya coba uprek lagi
ReplyDeleteMo tanya .. dari meter yang anda pakai bisa bedain 0.5 ohm dg jelas nggak? trimakasih...
ReplyDeletebikin sendiri habisnya kira2 berapa pak?
ReplyDeleteMaaf baru bales coz baru buka web...
ReplyDeleteHigha: Kalo bikin sendiri kemaren sih habisnya sekitar 25rb :D
Maaf baru bales coz baru bisa OL
ReplyDeletesteven: saya belum sempet cek mas, kemaren baru seminggu jadi udah langsung dibawa sama Om saya katanya dia suka ya udah saya kasih aja hehehe, tar kalo saya bikin lagi saya posting deh bisa gak untuk ketelitian resistor 0.5 ohm
makasih mas udah mau berkunjung
mas aku bikinin bisa entar kalau udah jadi email aku di 21santoso21@gmail.com saya tranfer biaya pembuatan dan ongkos kirimnyake sby
ReplyDeleteapakah ESR selain untuk cek elco..bisa untuk cek batery hp atau batery recharger atau AKI...masih bagus atau tidak
ReplyDeletehee...sory ya bro pertannyaannya...??
salam
apakah bisa juga untuk ceh BATERY HP /batery recharger bahkan AKI motor/mobil..
ReplyDeletethx
mas saya rencana manu bikin juga, cuman dapetnya IC DM74LS14N bisa ga ya kiraa2 ic ini dipake ?
ReplyDeleteCoba aja dulu mas, kan gak akan pernah tau kalo belum dicoba, setau saya sih bisa :D, apapun yang terjadi nanti pasti jadi cerita :D
ReplyDelete@Fajar: bisa banget mas :D
ReplyDelete@Arisan Bank Central Asia : untuk saat ini belum terima orderan mas, mohon maaf ya ;)
ReplyDeletealhamdulillah dah berhasil kang, aku pakai ic 40106 cmos. juga modif seperti keterangan diatas. mungkin kemarin blm bisa karena belum ganti R 100-->20 ohm
ReplyDeletemaaf mas baru pemula,
ReplyDeleteuntuk condensator itu memakai apa ? nano Farad ato piko Farad ato mikro farad
Kapasitor yang mana ya mas soalnya ada banyak kapasitor, mohon pertanyaan diperjelas, tq :D
ReplyDeletemaap mas nanya lagi:
ReplyDelete- R10 nilaianya 25K, berarti bikin R seri sendiri?
- C7 10uf, itu kondensator? pilih yang berapa volt?
- C5 0.47/400 volt ini jenis apa ya? susah banget nyarinya?
- Dioda 1N4004 bisakah diganti dengan 1N4007 ??
Oke saya jawab pertanyaanya:
ReplyDelete- R10 nilaianya 25K, berarti bikin R seri sendiri?
- Ya betul diseri
- C7 10uf, itu kondensator? pilih yang berapa volt?
- 12 Volt bisa atau bisa juga yang 16 Volt
- C5 0.47/400 volt ini jenis apa ya? susah banget nyarinya?
- Ada kok gan gampang, bilang aja sama yang jualnya kapasitor 470 nanofarad 400 Volt
- Dioda 1N4004 bisakah diganti dengan 1N4007 ??
- Bisa gan
ESR meter yang sudah jadi mau ??
ReplyDeleteHarga 80 rebu tambah biaya kirim. Silakan buka www.tukangtv.blogspot.com
mas,boxnya itu dari apa? saya susah cari boxnya...trims.
ReplyDeleteudah bikin dan jadi tapi kok kurang sensitif ya, coba cek elco yang bocor dan melendung kok jarum masih menyimpang penuh, walau kadang ada beberapa elco yang terdeteksi menyimpang tidak penuh (rusak). padahal kalo di cek dengan resistor 1 ohm jelas sekali turun jarumnya. begitu test elco melndung malah menyimpang penuh. pusing
ReplyDeleteBox nya ada kok dijual ditoko elektronik, kalo mau lengkap carinya ke glodok aja mas :)
ReplyDeleteuda berhasil ni membuat esr meter sesuai dengan skema diatas dengan perubahan:
ReplyDeletetransistor saya pakai C945, terus R emitor saya tidak pakai melainkan hubungsingkat langsung, IC yang dipakai: HD74LS14P dan Meter analog yang dipakai merek shinyoku dengan range 250uA, kemudian potensio yang dipakai sebagai zero adjustnya adalah 1k, saat dilaga agak full, kemudian di adjust dengan potensio bisa full scale 0 ohm, hambatan yang dapat diukur antara 0-100 ohm, tapi agar lebih sensitif dan dikurangi range agar lebih jelas 0 komaan Ohm bisa di perbesar hambatan R emitor menurut saya.. setelah bereksperimen, tetapi full scale meter bukan 0 Ohm pada multimeter shinyoku saya, jadi kunci range nya pengukuran ada pada R emitor dan meter analog yang di pakai..
Sekian dan terima kasih..
saya telaH berhasil membuat esr seperti di atas dengan IC hd74LS14P, mantapp bisa menyimpang penuh, sebagai meter saya menggunakan AVO meter analog shinyoku dengan range 250uA, karena tidak ada lagi, terus agar menyimpang penuh 0ohm pada avometer saya tidak memakai R emitornya, melainkan saya hubungsingkat, terus agar tidak kelebihan penyimpangan saya gunakan potensio 1K sebagai zero adjust, mgkn ini pertama saya berhasil, saya coba ukur2, ESR yang saya buat bisa ukur sampe 100an Ohm,mgkn untuk mengukur 0.sekian ohm agak kesulitan dalam melihat, namun saya akan eksperimen lagi..
ReplyDeleteGOOD JOB BROTHER :))
Deletetanya mas, untuk komponen C1 - C7, selain yg non polar pakai ukuran mikrofarad ya, untuk voltnya pakai 25volt bisa tidak, terimaksih
ReplyDeleteSebelumnya terimakasih telah berkunjung, untuk pertanyaan C1 - C7 selain yg non polar pakai ukuran mikrofarad, jawabannya YA dan untuk volt nya bisa pakai 25V, jawabannya bisa :)
ReplyDeletemas kalau skala meter pakai multimeter, posisi knob di DCV, ACV atau mA
ReplyDeletemas, kalau panel meter pakai ukuran 100uA, komponen yg perlu dirubah apa mas, fungsi tp5 tp6 dekat elco 10uF itu buat apa mas
ReplyDeletemanteb kang,,, saya coba yahh
ReplyDeleteSilahkan juragan :)
Deletesaya coba rakit 2x gagal trs mas bro, ic pakai HD74LS14P, r emitor 20ohm, tr pakai c945, VU meter dipasang langsung tanpa ditambah resistor atau komponen lain, mungkin mas bro bisa kasi masukan buat saya, :)
ReplyDeleteUntuk agan ccp, semua yang ente lakukan benar, VU meter pun tanpa tambahan apa2 benar..., sepertinya membutuhkan sedikit kecermatan, kalo bahasa orang kita mah NGULIK gan sampe nemu celahnya, masalahnya posisi kita juga berjauhan, sedangkan komponen yang anda gunakan semuanya benar, seharusnya anda berhasil :)
ReplyDeletekalau minta di rakitin bisa kagak
ReplyDeleteMaaf gan, ane belum sempet....
Deletesy coba skema ini(pakai 74ls14) dan berfungsi mengukur elco yg kering(dari bodi elco kelihatan bagus).saya gabung dlm avo meter (2in1) lebih praktis.bagi yg berminat memiliki alat ini bisa follow di facebook PRABU SILIWANGI
ReplyDeletegan TP5 dan TP6 itu kemana dihubungkan gan?
ReplyDeleteTP-5 masuk ke jalur 0 atau ground sedangkan TP-6 masuk ke jalur +5 Volt DC
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletebisa transfer aisinya gx gan????di tempat kami susah dapetnya
ReplyDeletekirim aisinya gan
ReplyDeleteSorry ONEL, posisi saya sekarang sedang ada di luar kota, saya belum bisa membantu untuk mengirimkan IC-nya sampai kerjaan tugas saya selesai, terimakasih...
DeleteSorry ONEL, posisi saya sekarang sedang ada di luar kota, saya belum bisa membantu untuk mengirimkan IC-nya sampai kerjaan tugas saya selesai, terimakasih...
ReplyDelete